Pembelajaran adalah proses
komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru seagai pendidik, sedangkan
belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.[1]
Suatu pengertian yang hampir sama
dikemukakan oleh Corey bahwa :
“Pembelajaran adalah Suatu proses dimana lingkungan
seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam kondisi-kondisi
khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Pembelajaran
merupakan sub-set khusus pendidikan”.[2]
Pembelajaran mempunyai dua
karakteristik yaitu : Pertama, dalam
proses pembelajran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan hanya
menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat, akan tetapi menghendaki aktivitas
siswa dalam proses berfikir, Kedua,
dalam pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus
menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir
siswa.
Dari pendapat-pendapat diatas
menunjukkan bahwa pembelajaran berpusat pada kegiatan siswa belajar dan bukan
berpusat pada guru mengajar. Oleh karena itu pada hakikatnya pembelajaran
matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan
suasana lingkungan yang memungkinkan pelajar melaksanakan atau belajar
matematika, dan proses tersebut tidak terpusat pada guru pengajar matematika.
Penbelajaran matematika harus memberikan peluang kepada peserta didik untuk
berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar