TERMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA KEBLOG SAYA TOLONG SARANYA ATAS BOLG INI

Kamis, 20 Oktober 2011

PENGERIAN PEMAHAMAN

Untuk dapat lebih memahami tentang pengertian pemahaman, penulis akan paparkan beberapa pendapat antara lain:

Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata
“Paham” yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. 

Sedangkan pemahaman siswa adalah proses, perbuatan, cara memahami sesuatu.
Dan belajar adalah upaya memperoleh pemahaman, hakekat belajar itu
sendiri adalah usaha mencari dan menemukan makna atau pengertian .

Berkaitan dengan hal ini J. Murshell mengatakan: “Isi pelajaran yang
bermakna bagi anak dapat dicapai bila pengajaran mengutamakan
pemahaman, wawasan (insight) bukan hafalan dan latihan.
Definisi di atas, tidak bersifat operasional, sebab tidak memperlihatkan
perbuatan psikologis yang diambil seseorang jika ia memahami. Maka arti
pemahaman yang bersifat operasional adalah:
a. Pemahaman diartikan sebagai melihat suatu hubungan
Pemahaman disini mengandung arti dari definisi yang pertama,
yakni pemahaman diartikan mempunyai ide tentang persoalan. Sesuatu itu
dipahami selagi fakta-fakta mengenai persoalan itu dikumpulkan.
b. Pemahaman diartikan sebagai suatu alat menggunakan fakta
Pemahaman ini lebih dekat pada definisi yang kedua, yakni
pemahaman tumbuh dari pengalaman, disamping berbuat, seseorang juga
menyimpan hal-hal yang baik dari perbuatannya itu. Melalui pengalaman
terjadilah pengembangan lingkungan seseorang hingga ia dapat berbuat
secara intelegen melalui peramalan kejadian. Dalam pengertian disini kita
dapat mengatakan seseorang memahami suatu obyek, proses, ide, fakta
jika ia dapat melihat bagaimana menggunakan fakta tersebut dalam
berbagai tujuan.
c. Pemahaman diartikan sebagai melihat penggunaan sesuatu secara
produktif
Dalam hal ini pemahaman diartikan bilamana seseorang tersebut
dapat mengimplikasikan dengan suatu prinsip yang nanti akan diingat dan
dapat digunakannya pada situasi yang lain.
Pencapaian pemahaman siswa dapat dilihat pada waktu proses
belajar mengajar. Sebagaimana kegiatan-kegiatan yang lainnya, kegiatan
belajar mengajar berupaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan
(pemahaman) siswa dalam mencapai tujuan yang diterapkan maka
evaluasi hasil belajar memiliki saran berupa ranah-ranah yang terkandung
dalam tujuan yang diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu ranah
kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
berhubungan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan
informasi serta pengembangan keterampilan intelektual, menurut

taksonomi (penggolongan) ranah kognitif ada enam tingkat, yaitu:
a. Pengetahuan, merupakan tingkat terendah dari ranah kognitif berupa
pengenalan dan pengingat kembali terhadap pengetahuan tentang
fakta, istilah dan prinsip-prinsip dalam bentuk seperti mempelajari.
b. Pemahaman, merupakan tingkat berikutnya berupa kemampuan
memantau mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu
menghubungkannya dengan isi pelajaran lainnya.

c. Penggunaan atau penerapan, merupakan kemampuan menggunakan
generalisasi atau abstraksi yang sesuai dengan situasi yang kongkret
dan situasi baru.
d. Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke dalam
struktur yang baru.
e. Sintesis, merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok
ke dalam struktur yang baru.
f. Evaluasi, merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu
maksud atau tujuan tertentu.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan interaksi.
Sedangkan ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan perseprual, keharmonisan (ketepatan),
gerakan keterampilan kompleks, gerakan ekspresif dan interpretatif.
Pemahaman adalah hasil belajar, misalnya anak didik dapat
menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang dibacanya
atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan guru
atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. 

Pemahaman
dapat dibedakan menjadi tiga kategori:

 a. Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan mulai dari terjemahan
dalam arti yang sebenarnya, misalnya: dari bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia.
b. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan
bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya atau
menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan kejadian.
c. Tingkat ketiga (tingkat tertinggi) adalah pemahaman ekstrapolasi
tertulis dapat membuat ramalan konsekuensi atau dapat memperluas
persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus atau masalahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar