Dewasa ini
pembelajaran tentang Geometri dapat mengembangkan pemahaman siswa terhadap
dunia sekitar. Bukan hanya kemampuan tentang pengenalan bangun datar, namun
kemampuan tentang bangun ruang sudah dikenalkan kepada siswa sejak usia sekolah
dasar sampai menginjak sekolah menengah, melalui pendekatan pembelajaran yang
cocok dengan perkembangan dan tahap berpikir mereka.
Siswa akan
lebih tertarik untuk mempelajari bangun ruang jika mereka terlibat secara aktif
dalam kegiatan individu atau kelompok berkenaan dengan pengetahuan bangun ruang.
Salah satu
bentuk kegiatan yang dapat diberikan kepada siswa adalah pengukuran. Keterlibatan
aktif siswa dengan alat pengukuran dalam kehidupan sehari-hari adalah hal penting
dalam membantu siswa untuk memahami konsep pengukuran. Kegiatan pengukuran
membutuhkan interaksi siswa dengan lingkungannya.
Pada tingkat
sekolah menengah pertama, guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam
kegiatan pengukuran sehingga siswa memahami konsep pengukuran dan mengembangkan
kemampuan dalam menggunakan alat untuk mengukur benda di lingkungan sekitar
anak. Pengukuran yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah pengukuran
volume bangun ruang sisi lengkung.
Adapun tahapan-tahapan
pembelajaran bangun ruang untuk meningkatkan penguasaan konsep volume dan luas
(tabung, kerucut dan balok) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Pengertian Bangun Ruang (Tabung, Kerucut dan Bola)
a.
Pengertian Tabung
Tabung
merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah bidang, dua diantaranya
merupakan bidang datar erbentuk lingkaran yang kongruen dan yang lain adalah
bidang lengkung
b.
Pengertian Kerucut
Suatu bangun
ruang yang dibatasi oleh dua bidang, yaitu satu bidang alas berbentuk lingkaran
dan satu bidang lengkung sebagai sisi tegaknya atau selimutnya
c.
Pengertian Bola
Bola adalah
bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah bidang lengkung semeikian, sehingga
bidang lengkung tersebut mempunyai jarak yang sama terhadap sebuh titik
tertentu (pusat bola).
2.
Konsep Volume
dan Luas (Tabung, Kerucut dan Bola)
Pada fase eksplorasi
melalui pendekatan kontekstual guru menyediakan kesempatan kepada siswa untuk
mengungkapkan gagasan yang dapat menimbulkan perdebatan, kemudian siswa diajak
untuk berfikir tentang macam-macam bentuk geometri utamanya bentuk bangun
ruang. Setelah itu guru
menyuruh siswa untuk menyebutkan berbagai macam benda yang memiliki ruang atau
bangun ruang.
Langkah
terakhir adalah aplikasi konsep. Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memantapkan konsep dengan mengerjakan soal-soal luas tabung sesuai dengan
konsep yang telah dipelajari. Siswa mengemukakakn permasalahan yang muncul
berkaitan dengan konsep, dan siswa menyelesaikan soal-soal yang bervariasi
sesuai dengan konsep yang telah dipelajarainya. Dari beberapa langkah tersebut
keterlibatan guru dalam memberikan arahan dan bimbingan diminimalkan, bantuan
diberikan apabila siswa membutuhkan. Sehingga siswa dapat menemukan sendiri
konsep volume dan luas bangun (tabung, kerucut dan bola) dari pengalaman dan
pengetahuan awal yang telah dimilikinya.
Kegiatan
diatas, bertujuan untuk melacak tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
sedang dipelajarinya. Guru dapat mengajukan berbagai macam pertanyaan atau memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengungkapkan ide atau pendapat, baik cara berpikirnya dalam
memanipulasi benda konkret maupun cara siswa menemukan jawaban. Fenomena yang
dialami siswa tersebut, akan menjadi unsur penting pada diri siswa dalam
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri terhadap materi volume dan luas bangun
ruang sisi lengkung
Dalam kerangka
ini, sangat penting bahwa siswa dimungkinkan untuk mencoba bermacam-macam cara
yang cocok sesuai dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Guru tinggal
membantu menyiapkan fasilitas dan mengarahkan dengan cara menciptakan
bermacam-macam situasi serta memberikan motivasi, agar siswa sendiri yang
mengkonstruksi pengetahuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar