Gagne dalam Sadiman et al (2008) menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya dalam belajar.
Jadi segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
siswa sehingga terjadi suatu proses pembelajaran dapat dikategorikan sebagai
media pembelajaran.
Pengalaman belajar akan menghasilkan konsep pemahaman yang
berbeda-beda tergantung dari proses mendapatkan pengalaman tersebut. Edgar Dale
mengklasifikasikan pengalaman belajar dari tingkatan kongkrit ke tingkat
abstrak. Tingkatan ini menggambarkan bentuk media yang digunakan dengan hasil
pengalaman belajar yang didapat. Klasifikasi ini dinamakan dengan kerucut
pengalaman (cone of experience), yang masih dipahami sampai sekarang dalam
penentuan media yang sesuai dengan tingkat pengalaman belajar.
Pada bagan kerucut pengalaman terlihat bahwa kondisi media
pembelajaran yang membentuk konsep pengalaman belajar yang cenderung kongkrit
adalah dibagian dasar dari kerucut yaitu pengalaman langsung, observasi,
partisipasi, demonstrasi dan wisata. Kondisi pembelajaran tersebut hanya dapat
dilakukan di lingkungan luar kelas atau di ruang terbuka.
Beberapa kegunaan dari
media pembelajaran menurut Sadiman et al (2008) adalah :
1.
Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2.
Mengatasi keterbasan ruang, waktu dan daya indera.
3.
Mengatasi sifat pasif pada siswa
4.
Memberikan persepsi dan pengalaman yang sama pada siswa, dengan
latar belakang lingkungan dan kecepatan penyerapan konsep yang beraneka ragam
Sedangkan Rahadi (2008)
menuliskan beberapa keuntungan dari media pembelajaran berupa lingkungan
sekitar (ruang terbuka), yaitu :
1.
Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di
ingkungan.
2.
Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus
seperti listrik.
3.
Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi
lebih konkrit, tidak verbalistik.
4.
Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka
benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal
ini juga sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual.
5.
Pelajaran lebih aplikatif, maksudnya materi belajar yang diperoleh
siswa melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan
langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa
dalam kehidupannya sehari-hari.
6.
Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa.
Dengan media lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda,
lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah.
7.
Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di
lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan media
yang dikemas (didesain).
Media-media yang
terdapat di lingkungan sekitar, ada yang berupa benda-benda atau peristiwa yang
langsung dapat dipergunakan sebagai sumber belajar. Selain itu, ada pula
benda-benda tertentu yang harus dibuat terlebih dulu sebelum dapat dipergunakan
dalam pembelajaran. Media yang dibuat itu biasanya berupa alat peraga sederhana
dengan menggunakan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Media
pembelajaran di sekolah digunakan dengan tujuan antara lain sebagai berikut:
1.
Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami
konsep, prinsip, dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling
tepat menurut sifat bahan ajar.
2.
Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga
lebih merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk belajar.
3.
Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena
peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
4.
Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta
didik.
5.
Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
6.
Meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Beberapa prinsip
pembuatan media pembelajaran yang perlu diperhatikan (Rahadi : 2008), adalah
yaitu :
1.
Media yang dibuat harus sesuai dengan tujuan dan fungsi
penggunaannya.
2.
Dapat membantu memberikan pemahaman terhadap suatu konsep
tertentu, terutama konsep yang abstrak.
3.
Dapat mendorong kreatifitas siswa, memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri)
4.
Media yang dibuat harus mempertimbangkan faktor keamanan, tidak
mengandung unsur yang membahayakan siswa.
5.
Dapat digunakan secara individual, kelompok dan klasikal
6.
Usahakan memenuhi unsur kebenaran substansial dan kemenarikan
7.
Media belajar hendaknya mudah dipergunakan baik oleh guru maupun
siswa
8.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat hendaknya dipilih agar
mudah diperoleh di lingkungan sekitar dengan biaya yang relatif murah
9.
Jenis media yang dibuat harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan sasaran didik
Dari uraian tersebut maka
dapat disimpulkan beberapa kriteria dalam meilih media pembelajaran, yaitu :
1.
Kesesuaian, yaitu antara fungsi media dengan tujuan pembelajaran
atau kompetensi yang ingin dicapai.
2.
Mewakili, yaitu media dapat mewakili konsep yang abstrak.
3.
Ekonomis dan praktis, yaitu media tidak memerlukan biaya yang
mahal serta mudah dalam penggunaan.
4.
Keamanan, yaitu tidak mengakibatkan kecelakaan, atau hal-hal yang
dapat mencederai siswa.
5.
Keindahan, yaitu media berbentuk menarik dan bernilai estetika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar