Sinopsis adalah
ikhtisar karangan ilmiah yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan
asli yang menjadi dasar sinopsis itu, atau ringkasan atau abstraksi (KBBI,
1988: 845). Sinopsis mengandung tiga pengertian yaitu; ikhtisar karangan,
ringkasan, atau abstraksi, Keraf (1977: 84) menyatakan bahwa ringkasan sumarry
précis adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang
panjang dalam bentuk pendek. Kata précis berarti memotong atau
meringkas. Dengan demikian meringkas ibarat memangkas sebatang pohon yang
akhirnya tinggal batang dan cabang-cabang yang terpenting.
Menurut Keraf, keindahan gaya bahasa, ilustrasi serta
penjelasan-penjelasan yang terperinci harus dihilangkan, sari karangannya
dibiarkan saja tanpa hiasan dan yang tinggal hanyalah pokok-pokoknya saja.
Namun demikian meskipun bentuknya ringkas, pikiran pengarang dan pendekatannya
yang asli masih tetap dipertahankan dan harus ada.
Penulisan ringkasan harus berbicara sesuai dengan tulisan
pengarang. Oleh karena itu dalam ringkasan, kalimat “Dalam alinea ini penulis
mengatakan … “ atau “Penulis berpendapat … “ harus dihindari. Pernyataan demikian
adalah suara penulis yang membuat ringkasan. Penulis yang membuat ringkasan
seyogyanya langsung menyusun ringkasan tersebut, yang dimulai dengan
meringkaskan kalimat-kalimat, alinea-alinea, bab-bab atau bagian-bagian yang
lain dan seterusnya. Tidak berbeda jauh pula dengan pengertian ikhtisar yang
berarti pula sebagai ringkasan. Hanya penggunaanya pada umumnya diarahkan pada
buku-buku karya ilmiah.
Berbeda dengan abstraksi yang biasanya kita temukan dalam
penyusunan skripsi dan tesis. Abstraksi dalam pengertian ini pun berarti
ringkasan, perbedaannya sangat tipis yaitu hanya pada sisi tujuan
penggunaannya. Ringkasan biasa dilakukakan terhadap objek karya sastra, maupun
nonsastra, atau dalam karya ilmiah maupun nonilmiah. Sinopsis seringkali
dipergunakan dalam karya yang bersifat sastra. Kalau pun ada sinopsis yang
dikenakan pada karya nonsastra bahkan pada karya ilmiah, itu merupakan model
dan bentuk pengembangan. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa sinopsis adalah ringkasan yang mengarah pada karya-karya baik fiksi
maupun non fiksi, sedangkan sasaran ringkasannya adalah karya-karya ilmiah
lebih kita gunakan istilah abstraksi atau ringkasan itu sendiri.
Sinopsis bukanlah resensi, sebab resensi tidak hanya
meringkas tetapi juga menyimpulkan baik buruknya bulku sesudah dibaca, bahkan
dalam resensi penulis dituntut untuk memberi ulasan sesudah melakukan telaah.
Umumnya penulis resensi menyeleksi buku-buku secara khusus, yaitu hanya
buku-buku yang baru terbit saja dan menarik untuk dikaji atau diresensi.
Postingan ini tidak akan membahas bentuk-bentuk
atau perbedaan ikhtisar, resensi, dan sinopsis, maupun abstraksi, tetapi
membahas bagaimana menulis sebuah sinopsis. Oleh karena itu, marilah kita
samakan persepsi kita dalam memahami pengertian sinopsis. Persepsi kita
sinopsis adalah ringkasan yang berbicara susasana pengarang asli (pengarang
buku yang diringkas) dengan tetap mempertahankan bentuknya sebagai sebuah
karangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar