Ketrampilan
Pemahaman
Membaca
pemahaman menurut Tarigan ( 1986:56 ) merupakan sejenis membaca yang bertujuan
untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan ( literary standards
), resensi kritis ( critical review ), drama tulis (primed drama ), serta
pola-pola fiksi ( pattenrs of fiction ).
Proses
penguasaan dan ketrampilan membaca pemahaman dipengaruhi beberapa faktor.Yap (
1978 ) dalam Harras dan Sulistiyaningsih (1997/1998:1.18 ) melaporkan bahwa
kemampuan membaca seseorang sangat ditentukan oleh kuantitas membacanya. Hasil
penelitiannya menyebutkan perbandingan sebagai berikut : 65 % ditentukan oleh
banyaknya waktu yang digunakan untuk membaca, 25 % oleh fakor IQ, dan 10 % oleh
faktor-faktor lingkungan social,emosional, lingkungan fisik dan sejenisnya.
Sedangkan Ebel ( 1972:35 ) berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya kemampuan pemahaman bacaan yang dapat dicapai oleh siswa dan
perkembangan minat bacanya tergantung pada faktor-faktor berikut 1) Siswa yang
bersangkutan, 2) keluarganya, (3) Kebudayaannya,dan (4) Situasi
sekolah.Alexander ( 1983:143) berpendapat bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan pemahaman bacaan meliputi : program pengajaran
membaca, kepribadian siswa, motivasi, kebiasaan dan lingkungan social ekonomi
mereka.
Dari
uraian di atas dapat dikatakan bahwa situasi sekitar pembaca berpengaruh
terhadap kegiatan membaca pemahaman seseorang. Suatu kegiatan reseptif menelaah
isi teks bacaan memerlukan situasi lingkungan yang tenang. Keadaan yang tenang
akan membuat pembaca lebih mudah mengenali setiap lambang bunyi, memberi makna
dan dapat menanggapi isi bacaan dengan cepat.
Hal
lain yang perlu diperhatikan dalam membaca pemahaman adalah bahan bacaan. Bahan
bacaan yang memiliki tingkat kesukaran tinggi akan menjadi kendala bagi pembaca
dalam memmahami bahan bacaan. Sebaliknya siswa akan dapat memahami secara baik
bahan bacaan yang tergolong mudah. Oleh sebab itu bahan bacaan yang akan
disajikan hendaklah dipilih yang memiliki tingkat keterbacaan tinggi, bentuk
kalimatnya efektif, tidak ada unsur asing yang tidak perlu, dan memiliki pola
penalaran yang runtut.
Aspek
lain yang juga berpengaruh dalam membaca pemahaman adalahkondisi umum jasmani
dan tonus ( tegangan otot ) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh
dan sendi-sendinya. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi bila disertai
pusing-pusing kepala dapat menurunkan kualitas ranah cipta ( kognitif )
sehingga materi yang dibaca kurang atau tidak berbekas. Kondisi organ-organ
khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indra penglihat juga sangat
mempengaruhi kemampuan menyerap informasi dan pengetahuan.
Aspek
lain yang tidak dapat diabaikan adalah aspek keluasan wawasan, tingkat
kecerdasan, sikap, bakat, minat, dan motivasi. Aspek-aspek ini dapat memberikan
kontribusi yang baik terhadap tingkat ketrampilan membaca pemahaman.
Karlin
( 1964 ) dalam Nurhadi dan Rockhan ( 1990:225 ) mengatakan bahwa pembelajaran
bahasa dalam memahami wacana melewati beberapa aspek. Aspek-aspek yang dimaksud
adalah : (1) pemahaman kata, (2) konsep, (3) kalimat, (4) struktur paragraph,
dan (5) sikap dan tujuan.Pemahaman kata dapat dilatihkan dengan melihat
konteksnya,dan mencakupi (1) struktur kata, (2) sinonim dan antonym, (3) bahasa
figurative,dan (4) penggunaan kamus. Konsep adalah hubungan pengertian atau makna
dengan pengalaman. Kalimat yaitu kemampuan menghubungkan makna kata yang satu
dengan yang lain. Struktur meliputi kalimat, dan ide pokok. Berdasarkan kajian
pustaka yang telah dilakukan di atas dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman
mempunyai tingkatan yang bervariasi dari tidak mengerti sampai mengerti secara
lengkap. Ketrampilan membaca pemahaman dipengaruhi oleh inputnya. Seperangkat
data , keterangan, dan bahan-bahan bahasa yang didapatkannya adalah input yang
dapat digunakan untuk melewati beberapa aspek membaca. Faktor intern dan
ekstern lain juga mempengaruhinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar