TERMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA KEBLOG SAYA TOLONG SARANYA ATAS BOLG INI

Selasa, 03 April 2012

PENGERTIAN MEMBACA


OLEH. ROFEI
Para pakar hingga saat ini masih memberikan batasan yang berbeda tentang hakikat membaca. Anderson dalam Tarigan (1985 :7) mengatakan bahwa membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and deconding process). Bagi Dika yang masih duduk di kelas 1 SD pengertian membaca seperti itu tepat sebab ketika dia membaca hanya terbatas mengemukakan atau membunyikan rangkaian lambang-lambang bahasa tulis yang dilihatnya, dari huruf menjadi kata kemudian menjadi frasa kalimat, dan seterusnya. Mengerti atau tidak mengerti makna dari seluruh rangkaian lambang-lambang bahasa tulis tidak menjadi persoalan. Pengertian tersebut menyatakan seakan-seakan membaca suatu hal yang pasif.
Pengertian Anderson bagi anak-anak SD kelas 2 ke atas tidak dapat dipertahankan lagi,sebab pada level ini mereka dituntut untuk memahami maksud atau arti dari lambang yang dibacanya. Oleh karena itu, Finnichiaro dan Bonomo dalam Tarigan (1985 :8) mencoba mendefinisikan membaca adalah suatu proses memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahasa tertulis (bringing meaning to and getting meaning from printed or written material). Kegiatan membaca pada anak-anak kelas 4 SD ke atas bukanlah kegiatan membaca yang dikatakan oleh Finnochiaro dan Bonomo,karena membaca bukan hanya memahami yang tersurat saja tetapi juga yang tersirat, sebagaimana yang dikatakan oleh Goodman dalam Harras dan Sulistianigsih (1997 :1.7) bahwa ketika seseorang membaca bukan hanya sekedar menuntut kemampuan mengambil dam memetik makna dari materi yang tercetak melainkan juga menuntut kemampuan menyusun konteks yang tersedia guna membentuk makna.
Dengan demikian membaca bukan hanya sekedar memahami lambang-lambang bahasa tulis saja, melainkan berusaha memahami, menerima, menolak, membandingkan, dan meyakini pendapat pengarang
Tambubulon (1993) menjelaskan pada hakekatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik karena bagian – bagian tubuh khususnya mata yang melakukan, dikatakan kegiatan mental karena bagian – bagian pikiran khususnya presepsi dan ingatan terlibat di dalamnya, dari definisi ini kiranya dapat dilihat bahwa menemukan makna dari bacaan (tulisan) adalah tujuan utama membaca dan bukan mengenai huruf-huruf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar