Pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
kooperarif, paling tidak ada tiga tujuan yang hendak dicapai, yaitu:
a. Hasil belajar akademik
Pembelajaran kooperarif berrujuan
untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli yang
berpendapat bahwa model kooperatif unggul dalam membantu siswa untuk memahami
konsep-konsep yang sulit. (Sukardi, 2006: 5).
Pembelajaran kooperatif dapat
memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang
bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas akan
menjadi tutor bagi siswa kelompok bawah, jadi memperoleh bantuan khusus dari
teman sebaya yang memiliki orientasi dan bahasa yang sama. Dalam proses
tutorial ini, siswa kelompok atas akan meningkat kemampuan akademiknya karena
memberi pelayanan sebagai tutor membutuhkan pemikiran lebih mendalam tentang
hubungan ide-ide yang terdapat di dalam materi tertentu.
b. Pengakuan adanya keragaman
Model kooperatif bertujuan agar
siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam perbedaan
latar belakang. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan
akademik, dan tingkat sosial.
c. Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting lain dari
pembelajaran kooperatif adalah unruk mengajarkan kepada siswa keterampilan
sosial dan kolaborasi dalam hal berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai
pendapat orang lain, mengemukakan ide dan pendapat, dan bekerja dalam kelompok.
Keterampilan ini amat penting unruk dimiliki nantinya di dalam masyarakat di
mana banyak kerja orang dewasa sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang
saling bergantung satu sama lain dan di mana masyarakat secara budaya semakin
beragam. (Sukardi, 2006 : 2).
1.
Tingkah Laku Mengajar (Sintaks)
Terdapat enam langkah
utama atau tahapan
di dalam pelajaran
yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Pelajaran dimulai
dengan guru menyampaikan tujuan
pelajaran dan memotivasi siswa belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian
informasi; seringkali dengan bahan bacaan dari pada secara verbal. Selanjutnya
siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim beiajar. Tahap ini diikuti bimbingan guru
pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas mereka. Fase terakhir
pembelajaran kooperatif meliputi presentasi hasil akhir kerja kelompok, atau
evaluasi tentang apa yang mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap
usaha-usaha kelompok maupun individu. Enam tahap pembelajaran kooperatif
tersebut dirangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel
Sintaks Model Pembelajaran
Kooperatif
Fase-Fase
|
Tingkah Laku Guru
|
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan
memotivasi siswa
Fase 2
Menyajikan informasi
Fase 3
Mengorganisas/kan siswa
ke
dalam kelompok-kelompok
belajar.
Fase 4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar.
Fase 5
Evaluasi
Fase 6
Memberikan Penghargaan
|
Guru menyampaikan tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa
belajar.
Guru menyajikan informasi kepada
siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Guru menjelaskan kepada siswa
bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi secara efisien.
Guru membimbing
kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Guru mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar individu
dan kelompok.
|
Sumber : (Sukardi, 2006: 12)
Bila diperhatikan langkah-langkah
model pembelajaran kooperatif pada tabel di atas maka tampak bahwa proses
demokrasi dan peran aktif siswa di kelas sangat menonjol dibandingkan dengan
model-model pembelajaran yang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar