Menurut Suharsimi Arikunto. (2009:118) “Pemahaman (comprehension) adalah
bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga (estimates),
menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh,
menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman, siswa diminta
untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana di antara fakta –
fakta atau konsep”.
Pembelajaran yang
telah dilaksanakan lebih mengaktifkan siswa untuk telibat selama proses
pembelajaran berlangsung. Interaksi antara guru dengan siswa
lebih akrab sehingga guru lebih mengenal anak didiknya dengan baik.
Terkait dengan
pandangan di atas, saat ini, guru dituntut untuk melakukan inovasi terbaru.
Dalam proses belajar IPA, prinsip belajar harus terlebih dahulu dipilih,
sehingga sewaktu mempelajari IPA dapat berlangsung dengan lancar, misalnya
mempelajari konsep B yang mendasarkan pada konsep A, seseorang perlu memahami
lebih dahulu konsep A. Tanpa memahami konsep A, tidak mungkin orang itu
memahami konsep B.
Jika dikaitkan dengan
belajar IPA maka pemahaman terjadi karena evaluasi yang dilakukan guru dalam
mempelajari matematika. Agar dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan
dan pengajaran maka perlu dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk
menilai pemahaman siswanya.
Menurut pendapat Benyamin Bloom mengemukakan tiga faktor utama yang mempengaruhi
hasil belajar, yaitu kemampuan kognitif, motivasi berprestasi dan
kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah kualitas kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan terkait dengan model pembelajaran yang digunakan.
Kognitif menunjukkan tujuan pendidikan yang terarah kepada
kemampuan – kemampuan intelektual, kemampuan berpikir maupun kecerdasan yang
akan dicapai. Domain kognitif oleh Benyamin Bloom di bagi
menjadi atas 6 kategori yang cenderunghierarkis.[6] Keenam kategori itu adalah 1). Ingatan, 2). Pemahaman,
3). Aplikasi, 4) Analisis, 5). Sintesis dan 6). Evaluasi.[7] Keenam kategori itu hingga kini masih digunakan
sebagai rujukan utama dalam pembuatan rancangan pembelajaran matematika
termasuk pembuatan alat ukur berupa tes. Definisi Pemahaman Menurut
Para Ahli
Tujuan kognitif inilah
yang selama ini sangat diutamakan dalam pendidikan di Indonesia, kurang
memperhatikan domain yang lain. Apabila hal tersebut dibiarkan tersebut menerus
tanpa sama sekali memperhatikan domain yang lain, kiranya mudah dipahami kalau
hasil pendidikan kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar